Rekayasa
Perangkat Lunak
SOFTWARE THE PROCESS AND ITS MANAGEMENT.
Oleh
:
Akbar
Hidayat
(10215410880)
Christy
Yunita
(10215410
Sanggi
Arto Prabowo
(10215410
Faculty
of Engineering
Technical Information
Bogor Ibn Khaldun University
Technical Information
Bogor Ibn Khaldun University
Bogor
2011-2012
2011-2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur yang sebesar – besarnya selalu kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Rasa terima kasih juga kami sampaikan
kepada Bapa dan Ibu yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah
ini hingga bisa tersusun dengan baik.
.
Selaras dengan perkembangan dan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta berdasarkan saran – saran dari
para pembimbing kami, maka makalah ini kami sajikan dengan singkat dan padat
namun relevan dengan tujuan
pembelajaran SOFTWARE THE PROCESS AND
ITS MANAGEMENT.
Makalah ini kami susun dengan
harapan dapat menambah ilmu dan wawasan, sehingga dapat meningkatkan kualitas
ilmu pendidikan.
Kami percaya bahwa penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu saran dan keritik dari
pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan isinya akan kami terima dengan senang
hati dan lapang dada.
Bogor, 24 – 09 – 2011
Penulis
SOFTWARE ENGINEERING
(REKAYASA PERANGKAT LUNAK)
I.
PENDAHULUAN
Perangkat
lunak (software) kini sudah
menjadi kekuatan yang
menentukan. Perangkat lunak menjadi
mesin yang mengendalikan
pengambilan keputusan di
dalam dunia bisnis, berfungsi sebagai
dasar dari semua
bentuk pelayanan serta
penelitian keilmuan modern. Perangkat lunak dilekatkan dengan
segala bentuk sistem
: transportasi, medis, telekomunikasi, militer, proses
industr i, hiburan, produk-produk kantor dan lainnya. Perangkat lunak
benar-benar tidak dapat lepas dari
kehidupan modern. Semua
itu mengubah pandangan masyarakat
tentang
perangkat
lunak. Program-program perangkat
lunak sudah tersebar
luas, dan masyarakat memandangnya sebagai
kejayaan teknologi dalam
kehidupan. Dalam banyak
contoh, orang- orang sudah
mulai mempertaruhkan peker jaan,
kenyamanan, keselamatan, hiburan,
keputusan dan banyak segi dalam kehidupannya pada teknologi.
Oleh
karena itu dibutuhkan
teknologi yang harus
dipakai oleh orang-orang
yang membangun perangkat lunak
komputer dan kita juga
harus dapat mengembangkannya dengan cara yang tepat. Teknologi meliputi
sebuah proses, serangkaian metode dan sederetan alat yang disebut dengan software engineering.
II.
PERANGKAT LUNAK
Menurut Pressman (2002), perangkat lunak
dapat didefinisikan sebagai
berikut :
1.
Per intah
(program komputer) yang
bila dieksekusi memberikan fungsi
dan untuk kerja seperti yang diinginkan.
2.
Struktur data yang memungkinkan program
memanipulasi informasi secar a proposional.
3.
Dokumen yang menggambarkan informasi dan
kegunaan program.
II.1. Karakteristik Perangkat Lunak
Untuk
memperoleh pemahaman tentang
perangkat lunak (serta
pemahaman tentang software engineering), penting juga untuk
meneliti karakteristik
perangkat lunak berbeda
dari hal- hal lain yang dibangun oleh
manusia. Ketika perangkat lunak dibuat, proses kreatif manusia
(analisis, desain, konstruksi, pengujian) diterjemahkan ke dalam bentuk fisik.
Jika kita membuat komputer baru, sketsa
dasar, penggambar an desain
formal, dan prototype bread boarder berkembang ke dalam suatu produk
fisik (VLSI chip, papan rangkaian, catu daya, dll).
Perangkat lunak lebih mer upakan elemen
logika dan bukan merupakan elemen system fisik. Dengan demikian, perangkat
lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras:
- Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam bentuk yang klasik
Meskipun banyak kesamaan di antar pabrik perangkat keras dan perangkat lunak,
aktivitas keduanya secara mendasar
sangat berbeda. Dalam keduanya tersebut, kualitas yang tinggi
dicapai melalui perancangan
yang baik, tetapi
di dalam fase
pembuatan perangkat keras, selalu
saja ditemukan masalah
kualitas yang tidak
mudah untuk disesuaikan dengan
perangkat lunak. Kedua aktivitas itu tergantung pada manusia, tetapi hubungan antara penerapan yang dilakukan manusia dengan
usaha yang diperoleh sangat berbeda. Kedua aktivitas itu membutuhkan konstruksi
sebuah “produk” tetapi pendekatan yang dipakai berbeda.
Biaya
untuk perangkat lunak
dikonsentrasikan pada pengembangan.
Hal ini berar ti proyek
perangkat lunak tidak
dapat diatur seperti
pengatur an proyek
pemanufakturan.
- Perangkat lunak tidak pernah usang
Perangkat
lunak tidak rentan terhadap
pengaruh lingkungan yang
merusak yang menyebabkan perangkat
keras menjadi usang.
Kesalahan-kesalahan yang tidak
dapat ditemukan akan menyebabkan tingkat kegagalan menjadi
sangat tinggi pada awal hidup
program. Tetapi hal itu dapat diper baiki dan diharapkan
tidak lagi ditemukan kesalahan yang lain.
Aspek lain dar i keusangan menggambarkan
perbedaan antara perangkat keras dan perangkat
lunak. Bila komponen suatu
perangkat telah usang, komponen dapat
diganti dengan suku cadangnya.
Namun tidak ada
suku cadang bagi
perangkat lunak. Setiap kegagalan perangkat lunak
menggambarkan kesalahan dalam perancangan atau proses dimana rancangan
diter jemahkan ke dalam
kode mesin yang
dapat dieksekusi.
Demikianlah, pemeliharaan perangkat
lunak menjadi lebih
kompleks dari pada pemeliharaan
perangkat keras.
.
- Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada.
Saat perangkat keras untuk produk berbasis
mikroprosesor dirancang dan dibuat, pengembang
desain menggambar sebuah
skema sederhana dari
rangkaian digital, melakukan serangkaian
analisis dasar untuk
memastikan bahwa fungsi
yang tepat discapai serta
kemudian menyesuaikan ke
katalog komponen digital.
Setiap IC (chip) mempunyai nomor bagian tersendiri,
sebuah fungsi yang sudah terdefinisi dan tervalidasi, interface
yang didefinisikan dengan
baik, serta rangkaian
standar tuntutan terintegrasi. Setelah masing-masing
komponen diseleksi, perangkat
keras dapat dipesan
secara terpisah.
Sayangnya
para per ancang perangkat
lunak tidak diberi
fasilitas seperti yang diggambarkan di
atas. Dengan sedikit
pengecualian, tidak ada
katalog komponen perangkat lunak.
Memang memungkinkan untuk memesan perangkat
lunak secara terpisah,
tetapi tetap merupakan satu kesatuan
yang lengkap, bukan sebagai komponen yang dapat dipasangkan ke dalam
program-program yang baru.
II.2. Komponen Perangkat Lunak
Komponen
perangkat lunak dibangun
dengan bahasa pemr ograman
yang memiliki kosakata yang
terbatas, sebuah tata
bahasa yang dibatasi
secara eksplisit serta
aturan-aturan syntax dan semantik yang dibentuk secara baik. Pada
tingkat yang paling rendah, bahasa- bahasa itu mencerminkan serangkaian
instruksi perangkat keras.
Pada tingkat sedang,
bahasa pemrograman seperti Ada
95, C, atau SmalTalk, dipakai untuk
membuat deskripsi procedural dari program. Pada tingkat yang
paling tinggi, bahasa-bahasa tersebut menggunakan ikon grafik atau simbol
lain untuk mewakili
kebutuhan akan sebuah
pemecahan.
Instruksi-instruksi yang dapat
dieksekusi dibuat secara otomatis.
Bahasa tingkat mesin merupakan perwakilan
simbolik dari serangkaian instruksi CPU. Ketika
pengembang perangkat lunak
yang baik memproduksi
sebuah program yang didokumentasikan dengan baik
dan juga dapat
diperbaharui, maka bahasa tingkat mesin dapat secara ekstrim
menggunakan memori dan
kecepatan eksekusi program
secara efisien. Bila program
tidak dirancang dengan
baik dan hanya
memiliki sedikit dokumentasi,
maka bahasa tingkat mesin tidak
akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Bahasa tingkat menengah memungkinkan
pengembang perangkat lunak serta program tidak ter gantung pada mesin. Ketika
digunakan penerjemah yang lebih canggih,
maka kosakata, tata bahsa, syntax dan semantik dari bahasa tingkat menengah
dapat menjadi lebih canggih dari bahasa
tingkat mesin. Pada
kenyataannya, bahasa tingkat
menengah mengcompaile dengan menginterpretasi hasil bahasa tingkat mesin
sebagai keluaran.
Meskipun
sekarang ini dipakai
ratusan bahasa pemr ograman,
tetapi bahasa pemrograman tingkat
menengah yang masih dipakai secara luas di dalam industri kurang dari 10.
Bahasa seperti COBOL
dan FORTRAN masih
tetap dipakai secara
luas lebih dari
30 tahun setelah masa
pengenalannya. Banyak bahasa pemr
ograman seperti Ada 95, C, C++, Eiffel, Java dan SmallTalk mendapat sambutan
yang cukup antusias.
Kode
mesin, bahasa assembly
(tingkat mesin), bahasa
pemrograman tingkat
menengah, sering disebut
tiga generasi bahasa komputer
yang pertama, dengan bahasa-bahasa tersebut, pemrogram harus
melihat dengan baik kekhususan struktur informaasi maupun control
pemrograman itu sendiri. Demikianlah
bahasa di dalam tiga generasi yang pertama dimasukkan ke dalam jenis bahasa prosedural.
Bahasa
generasi keempat, disebut
juga bahasa non-prosedural, menggerakkan pengembang perangkat lunak
untuk mengkhususkan pada
detail prosedural. Bahasa
non- prosedural secara tidak
langsung menyatakan sebuah
program melalui spesifikasi
hasil yang diharapkan. Dan tidak
pada aksi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil tersebut. Perangkat lunak
penopang menerjemahkan spesifikasi
hasil ke dalam
sebuah program mesin
yang dapat dieksekusi.
II.3. Aplikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak dapat diaplikasikan ke ber
bagai situasi di mana serangkaian langkah prosedural (seperti
algoritma) telah didefinisikan
(pengecualian yang di
dapat pada aturan
ini adalah sistem pakar
dan perangkat lunak
jaringan syaraf kecerdasan
buatan). Kandungan (content)
infor masi dam deter minasi mer upakan faktor penting dalam menentukan sifat aplikasi perangkat lunak. Content mengarah pada arti dan
bentuk dar i infor masi yang masuk dan keluar. Contohnya, banyak
aplikasi bisnis memakai
data input yang
terstruktur secara tinggi
(sebuah database) dan menghasilkan
laporan yang sudah
terformat. Perangkat lunak
yang mongontrol. sebuah mesin
otomatis (misal kontrol
numerik) menerima bentuk-bentuk
data diskrit dengan struktur yang terbatas dan
menghasilkan perintah mesin individual dalam suksesi yang cepat.
Memang
cukup sulit untuk
menentukan kategor i umum
untuk aplikasi perangkat lunak. Ketika
kompleksitas perangkat lunak
mulai muncul, maka
penggolongan yang rapi menjadi hilang. Area perangkat lunak
berikut ini menunjukkan luasnya aplikasi potensial:
a.
Perangkat Lunak
Sistem
Perangkat
lunak sistem merupakan
sekumpulan program yang
ditulis untuk melayani program -pr ogram yang lain. Banyak
perangkat lunak sistem (misal kompiker, editor, dan utilitas pengatur file)
memproses struktur -struktur informasi yang
lengkap namun tetap.
Aplikasi-aplikasi sistem yang
lain (komponen sistem
operasi, driver, prosesor telekomunikasi) memproses
secara luas data yang bersifat
tetap. Di dalam setiap
kasus
tersebut, area perangkat lunak sistem
ditandai dengan eratnya interaksi dengan perangkat keras komputer; penggunaan
oleh banyak pemakai; operasi konkuren yang membutuhkan penjadwalan, tukar
menukar sumber dan pengaturan proses
yang canggih; struktur data yang kompleks, serta interface eksternal
ganda.
b.
Perangkat Lunak
Real-Time
Program-program
yang memonitor
/menganalisis/mengontrol kejadian dunia
nyata pada saat terjadinya
disebut perangkat lunak real-time. Elemen-elemen perangkat lunak
real-time mencakup komponen pengumpul
data yang mengumpulkan
dan memformat infor masi dari
lingkungan eksternal, sebuah
komponen analisis yang
mentransformasi infor masi
pada saat dibutuhkan
oleh aplikasi, sebuah
komponen kontrol/output yang memberikan respon kepada lingkungan eksternal, serta sebuah komponen
monitor yang mengkoordinasi semua
komponen lain agar
respon real-timenya (khususnya
untuk jangkauan dar i 1 milidetik sampai 1 menit) dapat terjaga. Perlu
diingat bahwa real-time berbeda dengan
interaksi atau timesharing. System real-time harus merespon di
dalam suatu rentang waktu yang tetap. Waktu respon sebuah sistem
interaktif (atau timesharing) secar a normal dapat diperpanjang tanpa memberikan
risiko kerusakan pada hasil.
c.
Perangkat Lunak
Bisnis
Pemrosesan infor masi bisnis merupakan area aplikasi perangkat lunak yang paling luas.
Sistem diskrit telah
mengembangkan perangkat lunak
sistem informasi management (MIS) yang
mengakses satu atau
lebih database besar
yang ber isi infor masi
bisnis. Aplikasi dalam area
ini menyusun kembali
struktur data yang
ada dengan suatu
cara tertentu untuk meperlancar
operasi bisnis atau
pengambilan keputusan manajemen. Sebagai tambahan ke
dalam aplikasi pengolahan data
konvensional, aplikasi perangkat
lunak bisnis juga meliputi penghitungan klien/server serta penghitungan
interaktif (missal pemrosesan transaksi point-of sale).
d.
Perangkat Lunak
Teknik dan Ilmu Pengetahuan
Perangkat
lunak teknik dan
ilmu pengetahuan ditandai
dengan algoritma number
crunching. Perangkat lunak ini memiliki jangkauan aplikasi mulai dar i
astronomi sampai vulkanologi, dari analisis
otomotif sampai dinamika
or bit pesawat ruang
angkasa, dan dar i biologi
molekuler dampai pabrik yang sudah diotomatisasi. Tetapi aplikasi yang baru di
dalam area teknik dan ilmu pengetahuan sedang bergerak menjauhi algoritma
number is yang konvensional. Computer-aided design , simulasi sistem dan
aplikasi interaktif yang lain, sudah mulai memakai ciri-ciri per
angkat lunak sistem genap dan
Real-time.
e.
Embedded Software
Produk
pintar telah menjadi
bagian umum bagi
hampir semua konsumen
dan pasar industri. Embedded
software ada dalam read-only memory dan dipakai untuk mengontrol
hasil serta sistem
untuk keperluan konsumen
dan pasar industri. Embedded software dapat melakukan fungsi yang
terbatas serta fungsi esoterik ( missal key pad control untuk microwave) atau
member ikan kemampuan kontrol
dan fungsi yang penting ( contohnya fungsi
digital dalam sebuah
automobil seperti kontrol
bahan bakar, penampilan dash board , sistem rem,
dll)
f.
Perangkat Lunak
Komputer Personal
Pasar
perangkat lunak komputer
personal telah berkembang
selama dekade terakhir. Pengolah kata,
multimedia, hiburan, manajemen
databbase, aplikasi keuangan
bisnis personal, jaringan eksternal
atau akses database
hanya merupakan beberapa
saja dari ratusan aplikasi yang
ada.
g.
Perangkat Lunak
Kecerdasan Buatan
Perangkat
lunak kecer dasar buatan
(Artificial Intelligent) menggunakan
algoritma non-numeris untuk memecahkan masalah kompleks yang tidak
sesuai untuk perhitungan atau analisis secara
langsung. Area kecerdasan
buatan yang aktif
adalah sistem pakar, disebut juga sistem berbasis
ilmu pengetahuan. Tetapi
area aplikasi lainnya
untuk perangkat lunak kecerdasan buatan adalah pengakuan pola (image
dan voice), pembuktian teorema
dan per mainan game.
Di tahun-tahun terakhir ,
cabang perangkat lunak kecerdasan buatan
yang baru, yang
disebut artificial neural network (jar ingan syaraf tiruan), telah
berkembang. Jaringan syaraf
mensimulasi struktur proses-proses
otak (fungsi syaraf biologis)
dan kemudian mebawanya
kepada perangkat lunak
kelas baru yang dapat
mengenali pola-pola yang
kompleks serta belajar
dari pengalaman- pengalaman masa
lalu.
III.
REKAYASA PERANGKAT
LUNAK (SOFTWARE ENGINEERING)
Rekayasa perangkat lunak merupakan sebuah teknologi yang dibentangkan.
Banyak pendekatan keteknikan (termasuk software engineering) yang
harus berada pada
sebuah komitmen dasar menuju
kualitas. Manajemen kualitas
total serta filosofinya
mengangkat budaya pengembangan
proses yang terus-menerus, dan budaya itu
sendiri membawa kepada pengembangan
pendekatan yang semakin
matang terhadap rekayasa
perangkat lunak. Landasan yang menopang rekayasa perangkat lunak
merupakan fokus pada kualitas. Fondasi untuk rekayasa perangkat lunak merupakan
bentangan pr oses. Proses- proses rekayasa perangkat lunak adalah perekat yang
menjaga bentangan-bentangan teknologi secara besama-sama dan memungkinkan
perkembangan perangkat lunak komputer yang tepat waktu dan rasional.
Proses-proses tersebut membatasi kerangka kerja untuk serangkaian area proses
kunci (key process key) yang
harus dibangun demi
keaktifan penyampaian teknologi pengembangan perangkat
lunak. Area proses
kunci ini membentuk
dasar bagi control manajemen proyek
perangkat lunak serta
membangun konteks di
mana metode teknis diaplikasikan, produk usaha (model, dokumen, data, laporan, form
dan lain- lain) dihasilkan, fondasi
dibangun, kualitas dijamin, dan perubahan diatur secara rapi.
Metode- metode rekayasa
perangkat lunak memberikan
teknik untuk membangun per angkat lunak.
Metode-metode itu menyangkut
serangkaian tugas yang
luas yang menyangkut analisis
kebutuhan, kontruksi program,
desain, pengujian dan
pemeliharaan. Rekayasa perangkat lunak
mengandalkan pada serangkaian
pr insip dasar yang
mengatur setiap area teknologi dan menyangkut aktifitas pemodelan serta
teknik-teknik deskriptif yang lain.
Alat-alat
rekayasa perangkat lunak
memberikan topangan yang
otamits ataupun
semi-otomatis pada proses- proses dan
metode-metode yang ada.
Ketika alat-alat tersebut diintegrasikan sehingga
informasi yang diciptakan
oleh satu alat
bisa digunakan oleh
yang lain, sistem untuk
menopang perkembangan perangkat
lunak yang disebut computer-aided software
engineering (CASE). CASE
menggabungkan perangkat lunak, perangkat keras dan database rekayasa
perangkat lunak (repositori yang berisi
informasi penting tentang analisis, desain,
konstruksi program, ser ta
pengujian) untuk menciptakan
lingkungan rekayasa per
angkat lunak yang analog dengan CAD/CAE (computer-
aided design/engineering) untuk per angkat keras.
III. 1. Pandangan Umum tent ang Rekayasa
Perangkat Lunak
Untuk
mengembangkan per angkat lunak
secara memadai, proses
pengembangan per angkat
lunak har us didefinisikan
terlebih dahulu. Usaha
yang berhubungan dengan rekayasa perangkat
lunak dapat dikategorikan
ke dalam tiga
fase umum dengan
tanpa mempedulikan area aplikasi, ukur an proyek atau kompleksitasnya.
- Fase Definisi (Definition Phase)
Fase
ini ber fokus pada
“apa” (What) di mana
pada definisi ini
pengembang perangkat lunak harus
mengidentifikasi informasi apa
yang akan diproses,
fungsi dan unjuk
ker ja apa yang dibutuhkan, tingkah laku sistem seperti apa yang
diharapkan, interface apa yang akan dibangun,
batasan desain apa yang ada,
dan kriteria validasi apa
yang dibutuhkan untuk
mendefinisikan sistem yang
sukses. Kebutuhan (
requirement) adalah kunci dari sistem dan perangkat lunak
yang didefinisikan. Metode yang
diaplikasikan selama fase definisi
berbeda, tergantung pada
paradigma rekayasa perngakat
lunak (atau kombinasi par adigma) yang
diaplikasikan. Ada tiga
tugas utama yang
berada dalam bentuk
yang
sama yaitu:
Sistem atau rekayasa informasi
Perencanaan proyek perangkat lunak
Analisis kebutuhan
- Fase Pengembangan (Development Phase)
Fase ini ber fokus pada how (bagaimana);
di mana selama masa pengembangan perangkat lunak, teknisi harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana
fungsi- fungsi
diimplementasikan sebagai sebuah
arsitektur perangkat lunak,
bagaimana detail prosedur akan
diimplementasikan, bagaimana interface
ditandai (dikar akterisasi),
bagaimana rancangan akan
diter jemahkan ke dalam
bahasa pemr ograman (atau
bahasa non-prosedural),
serta bagaimana pengujian
akan dilakukan. Metode-metode
yang diaplikasikan selama masa pengembangan program akan bervariasi,
tetapi ada tiga tugas teknis yang khusus yang harus selalu ada, yaitu:
Rancangan perangkat lunak
Pemunculan kode
Pengujian perangkat lunak
- Fase Pemeliharaan (Maintenace Phase)
Fase ini berfokus pada perubahan (change),
yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang
dibutuhkan ketika lingkungan
perangkat lunak berkembang,
serta per ubahan sehubungan dengan
pperkembangan yang disebabkan
oleh perubahan kebutuhan pelanggan.
Fase pemeliharaan mengaplikasikan lagi langkah-langkah pada fase definisi dan
fase pengembangan, tetapi semuanya tetap tergantung pada konteks perangkat
lunak yang ada. Ada empat tipe perubahan yang terjadi selama masa fase pengembangan yaitu:
Koreksi
Meskipun
dengan jaminan kualitas
yang terbaik, sepertinya
pelanggan akan tetap menemukan cacat
pada perangkat lunak.
Pemeliharaan korektif (Corrective maintenance) mengubah
perangkat lunak, membetulkan cacat atau r usak.
Adaptasi
Dari
waktu ke waktu,
lingkungan original (contohnya
CPU, sistem oper asi,
aturan- aturan bisnis, karakterisasi produk eksternal) di mana perangkat
lunak dikembangkan akan terus berubah.
Pemeliharaan adaptif (Adaptif
maintenance) menghasilkan
modifikasi kepada perangkat lunak untuk mengakomodasi perubahan pada kebutuhan
fungsional original.
Perkembangan (Enhancement)
Ketika
perangkat lunak dipakai,
pemakai/pelanggan akan mengenali
fungsi-fungsi tambahan yang member i
mereka keuntungan Perfective maintenance memper luas per angkat lunak
sehingga melampaui kebutuhan fungsi originalnya.
Pecegahan
Keadaan perangkat lunak semakin memburuk sehubungan dengan
waktu, dan karena itu, preventive maintenance yang sering juga disebut software engineering (Rekayasa per
angkat lunak), harus
dilakukan untuk memungkinkan
perangkat lunak melayani kebutuhan para
pemakainya. Pada dasarnya
preventive maintenance melakuakan per ubahan pada
program komputer sehingga
bisa menjadi lebih
mudah untuk dikoreksi,
disesuaikan dan dikembangkan.
Fase
dan langkah-langkah yang
berhubungan harus diimbangi
dengan sejumlah aktivitas pelindung
(umbrella activities). Kegiatan-kegiatan khusus
di dalam kategori
ini menyangkut:
Kontrol dan pelacakan proyek perangkat lunak
Review teknis formal
Jaminan kualitas perangkat lunak
Penghasilan dan penyiapan dokumen
Manajemen reusabilitas
Pengukuran
Manajemen resiko
Aktivitas pelindung diaplikasikan ke selur
uh proses perangkat lunak.
III.2. Paradigma Rekayasa Perangkat Lunak
Untuk
menyelesaikan msalah aktual
di dalam sebuah
setting industr i, rekayasa perangkat lunak
atau tim perekayasa
harus menggabungkan strategi
pengembangan yang melingkupi
lapisan proses, metode, dan alat-alat
bantu serta fase-fase generik.
Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa
perangkat lunak Model
proses untuk rekayasa
perangkat lunak dipilih
berdasar kan sifat aplikasi
dan proyeknya, metode dan
alat-alat bantu yang
akan dipakai, dan
kontrol serta penyampaian
yang dibutuhkan.
Model
proses tersebut harus
disesuaikan dahulu sebelum
digunakan oleh tim proyek
perangkat lunak. Untuk
melakukannya telah dikembangkan
alat bantu teknologi proses untuk membantu organisasi
perangkat lunak menganalisa proses mereka yang sedang ber langsung, mengorganisasikan tugas-tugas
kerja, mengontro dan
memonitor kemajuan serta mengatur
kualitas teknis.
Alat
bantu teknologi proses
memper bolehkan or ganisasi perangkat
lunak untuk membangun sebuah
model kerangka kerja
proses umum otomatis,
sejumlah tugas dan aktivitas
pelindung. Model tersebut,
yang biasanya diwakilkan
sebagai sebuah jaringan, kemudian dapat
dianalisis untuk menentukan
aliran kerja khusus
dan mengamati struktur proses alternatif yang menyebabkan
pengurangan waktu dan biaya pengembangan.
Sekali
sebuah proses yang
diterima diciptakan, alat-alat
bantu teknologi proses yang lain dapat dipergunakan untuk
mengalokasi, memonitor dan bahkan mengontrol semua tugas rekayasa perangkat
lunak yang didefinisikan sebagai bagian dari model proses. Setiap anggotan tim
proyek perangkat lunak
bisa mempergunakan alat
bantu ter sebut untuk mengembangkan checklist dar i
tugas-tugas ker ja yang dilakukan, hasil-hasil kerja yang akan diproduksi dan aktivitas penjaminan kulaitas yang akan
dilakukan. Alat-alat bantu teknologi proses juga dapat dipergunakan untuk
mengkoordinasi penggunaan alat-alat bantu perangkat lunak komputer bantuan yang
sesuai untuk tugas-tugas kerja khusus
KESIMPULAN
- Perangkat lunak dapat menjadi elemen kunci bagi evolusi sistem dan produk yang berbasis komputer. Perangkat lunak dirancang dari program-pr ogram, data, dan dokumen. Masing-masing dari item-item tersebut terdir i dar i sebuah konfigurasi yang diciptakan sebagai bagian dari proses pengembangan perangkat lunak
- Rekayasa per angkat lunak adalah sebuah disiplin yang mengintegralkan pr oses, metode dan alat-alat bantu bagi pegembangan proses perangkat lunak komputer.
- Dan alat-alat bantu bagi pegembangan proses perangkat lunak komputer. membangun per angkat lunak dengan kualitas yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Keyes, J. 1993. Software Engineering
Productivity Handbook . Mc Graw Hill, New York.
Marchiniak, J.J. 1994. Encyclopedia of
Software Engineering. John Willey and Sons, New York.
Pressman,
Roger S. 2002. Rekayasa Lunak, Pendekatan
Praktisi (Buku Satu) Penerbit Andi Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar